Clinical Decision Support System (CDSS) atau sering kita kenal sebagai sistem pengambil keputusan klinis, merupakan suatu sistem elektronik yang didesain untuk membantu klinisi atau tenaga medis dalam mengambil keputusan klinik. Pada penggunaan CDSS yang berbasis elektronik memiliki beberapa keunggulan dan kemudahan, jika dibandingkan dengan non-elektronik, apalagi jika sudah terintegrasi dengan rekam kesehatan elektronik (Services Human & Investigator 2012).
Ada beberapa keunggulan computer based CDSS, diantaranya adalah kapasitas penyimpanan knowledge based dan kecepatan menganalisa sebuah kasus, serta dalam memberikan rekomendasi kepada klinisi dalam bentuk alert atau peringatan (Lee et al. 2014). Pada Umumnya CDSS elektronik mengkombinasikan karakteristik klinis dan kondisi pasien, dengan basis pengetahuan elektronik (computerized knowledge base), yang kemudian secara otomatis menghasilkan rekomendasi-rekomendasi untuk bahan pertimbangan klinisi, baik dokter, perawat, bidan dan tenaga kesehatan lain, yang kemudian dapat membantu dalam menentukan diagnosis dan pemberian tindakan medis lainnya (Parshutin & Kirshners 2013).
CDSS merupakan media elektronik yang digunakan untuk menentukan diagnosis, interpretasi klinis, pemberitahuan (alerting), pengingat (reminder), analisis prediktif dengan sebuah aplikasi, yang terhubung dengan data (Aynes & Aplan 2001). Definisi lain mengatakan bahwa CDSS menyediakan informasi bagi tenaga medis, pasien atau individu atau populasi tertentu, untuk menghasilkan proses kesehatan yang lebih cepat, lebih efisien, lebih baik baik bagi layanan kesehatan individual maupun bagi kesehatan suatu populasi (Sheikhtaheri et al. 2012).
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa CDSS memiliki tujuan utama untuk mendukung berbagai macam fungsi klinis, seperti: dokumentasi dan pengkodean klinis, mengatur kompleksitas klinis, menyimpan dan memelihara database pasien, melakukan tracking order pasien, monitoring dan tindak lanjut kesehatan, maupun tindakan pencegahan suatu penyakit (Main et al. 2010).
Clinical Decision Support System (CDSS) atau seringkali kita kenal menjadi sistem pengambil keputusan klinis, artinya suatu sistem elektronik yang didesain untuk membantu klinisi atau energi medis dalam mengambil keputusan klinik. pada penggunaan CDSS yang berbasis elektro mempunyai beberapa keunggulan dan kemudahan, Jika dibandingkan menggunakan non-elektronika, apalagi Bila sudah terintegrasi dengan rekam kesehatan elektro (Services Human & Investigator 2012).
terdapat beberapa keunggulan computer based CDSS, antara lain ialah kapasitas penyimpanan knowledge based serta kecepatan menganalisa sebuah masalah, serta pada menyampaikan rekomendasi pada klinisi dalam bentuk alert atau peringatan (Lee et al. 2014). di umumnya CDSS elektro mengkombinasikan karakteristik klinis serta syarat pasien, dengan basis pengetahuan elektronik (computerized knowledge base), yang lalu secara otomatis membentuk rekomendasi-rekomendasi buat bahan pertimbangan klinisi, baik dokter, perawat, bidan serta energi kesehatan lain, yang kemudian bisa membantu dalam menentukan penaksiran serta hadiah tindakan medis lainnya (Parshutin & Kirshners 2013).
CDSS ialah media elektro yang dipergunakan buat menentukan diagnosis, interpretasi klinis, pemberitahuan (alerting), pengingat (reminder), analisis prediktif dengan sebuah perangkat lunak, yg terhubung dengan data (Aynes & Aplan 2001). Definisi lain mengatakan bahwa CDSS menyediakan isu bagi energi medis, pasien atau individu atau populasi eksklusif, untuk membuat proses kesehatan yg lebih cepat, lebih efisien, lebih baik baik bagi layanan kesehatan individual maupun bagi kesehatan suatu populasi (Sheikhtaheri et al. 2012).
dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa CDSS memiliki tujuan primer buat mendukung berbagai macam fungsi klinis, seperti: dokumentasi serta pengkodean klinis, mengatur kompleksitas klinis, menyimpan dan memelihara database pasien, melakukan tracking order pasien, monitoring dan tindak lanjut kesehatan, maupun tindakan pencegahan suatu penyakit (Main et al. 2010).
Tantangan pada Implementasi CDSS
global medis merupakan bidang yang dinamis. Perubahan yang terjadi bisa sangat cepat sebagai akibatnya berdampak pada penggunaan baku pelayanan medis yang menjadi tulang punggung asal pengembangan CDSS (Jao & Hier 2010). Alur kerja bidang kesehatan jua sangat kompleks dan subjektif sesuai masalah-per-perkara. Hal ini menyebabkan pengembangan CDSS terbatas pada masalah-masalah tertentu yang memiliki mekanisme medis yang cukup lebih kontinu, mirip CDSS di sistem peresepan serta CDSS pada interpretasi hasil echocardiograph (Sanchez et al. 2013). buat itu perlu dikembangkan lebih lanjut terhadap kasus-masalah lain atau guideline lain yang signifikan mampu mengurangi medical error.
Secara teknis, menggabungkan berita kesehatan berikut temuan-temuan baru yang selalu berubah menjadikan CDSS wajib terus dilakukan agar sistem permanen terupdate. diperlukan kerjasama yg baik antara pengguna dan pengembang sistem (Jensen et al. 2015).
Artikel Lainya : Mengenal gangguan kontrol impuls yang bikin seseorang jadi agresif