Sindrom cotard merupakan kondisi langka yang ditandai sang keyakinan galat bahwa engkau atau bagian tubuhmu mangkat sebagian atau sedang sekarat, padahal sebenarnya tidak ada. biasanya ini terjadi diiringi dengan kondisi depresi berat serta beberapa gangguan psikotik. Sindrom cotard juga dapat disertai dengan penyakit mental serta kondisi neurologis tertentu. Sindrom ini juga dikenal sebagai sindrom mayat berjalan. berita selengkapnya tentang sindrom cotard terdapat pada bawah ini!
Mengenal Sindrom Cotard
keliru satu tanda-tanda primer berasal sindrom cotard adalah imajinasi jika dirinya seolah-olah tewas atau akan membusuk. pada beberapa masalah, pengidap sindrom cotard kerap menduga bila dirinya tidak pernah terdapat. Depresi pula terkait erat dengan sindrom cotard. Beberapa gejala dari sindrom cotard adalah:
Mereka yang Berisiko Mengidap Sindrom Cotard
berdasarkan data kesehatan yang dipublikasikan sang Researchgate, disebutkan jika usia rata-rata orang dengan sindrom cotard adalah sekira 50 tahun—walaupun tidak menutup kemungkinan jua mampu terjadi di anak-anak serta remaja. Orang di bawah usia 25 tahun yang mengidap sindrom cotard umumnya cenderung mengalami depresi bipolar. Pun, dalam penelitian yang sama mengungkapkan jikalau wanita sepertinya lebih mungkin mengembangkan sindrom ini.
Sulit Mendiagnosis Sindrom Cotard
Mendiagnosis sindrom cotard sedikit sulit. pada kebanyakan masalah, syarat ini hanya didiagnosis sesudah syarat lain timbul. Jika kamu berpikir engkau mengalami sindrom cotard, cobalah membuat jurnal berasal gejala tadi. Caranya dengan mencatat kapan itu terjadi dan berapa usang tanda-tanda itu bertahan. Sejatinya, isu ini dapat membantu dokter mempersempit kemungkinan penyebab. Perlu diingat bahwa sindrom cotard umumnya terjadi bersamaan menggunakan penyakit mental lainnya, sehingga engkau mungkin menerima lebih dari satu diagnosis.
Sindrom cotard umumnya terjadi menggunakan kondisi lain, sebagai akibatnya pilihan perawatan bisa sangat bervariasi. Terapi electroconvulsive (ECT) adalah pengobatan yang paling umum dipergunakan. Ini pula ialah pengobatan awam buat depresi berat. ECT melibatkan mengalirkan arus listrik mungil melalui otak buat membentuk kejang mungil waktu pengidapnya berada pada bawah efek bius total. tetapi, ECT memang mengandung beberapa risiko potensial, termasuk kehilangan ingatan, kebingungan, mual, dan nyeri otot.
Ini adalah sebagian alasan mengapa perawatan ini umumnya hanya dipertimbangkan sehabis opsi lain tak bisa dilakukan. Opsi lain tadi ialah konsumsi obat antidepresan, antipsikotik. penstabil suasana hati, psikoterapi, serta terapi sikap.
Artikel Lainya : Tidak hanya untuk fisik puasa juga memiliki manfaat psikologis